PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MELALUI PROGRAM POSYANDU SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI STUNTING DI DESA SAWOCANGKRING KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO
DOI:
https://doi.org/10.36568/hce.v5i2.35Keywords:
Stunting; Patient, Family, and Health Cadre Empowerment; PosyanduAbstract
Penanganan stunting di Kabupaten Sidoarjo mengalami fluktuasi angka kasus dari tahun ke tahun. Pada Agustus 2020, prevalensi stunting tercatat sebesar 8,24%, menurun menjadi 7,9% pada Februari 2021, namun kemudian meningkat menjadi 14,8% pada 2021 dan 16,1% pada 2022. Dalam upaya mengatasi masalah ini, 29 desa, termasuk Desa Sawocangkring, ditetapkan sebagai prioritas. Pencegahan dilakukan melalui deteksi dini di Posyandu, melibatkan kader kesehatan yang dilatih dalam teknik 5 Meja Posyandu dan pendampingan individual untuk balita berisiko. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan kader secara signifikan; sebelum pelatihan, 92,3% kader memiliki pengetahuan cukup, sedangkan setelah pelatihan, 53,8% memiliki pengetahuan baik, dengan hasil uji Wilcoxon menunjukkan signifikansi (sig = 0,011). Pelatihan dilaksanakan pada 20 dan 27 Juni 2024 dengan 13 kader berpartisipasi, dan pelayanan Posbindu PTM dilakukan rutin setiap bulan. Deteksi dini menunjukkan bahwa dari 145 balita yang terdata, tidak ada kasus stunting. Program ini berhasil membentuk dua kelompok kerja Posyandu, masing-masing terdiri dari enam kader, untuk meningkatkan efektivitas penanganan stunting di masyarakat.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hotmaida Siagian, Dony Sulystiono, Muhammad Afif Hilmi Masyfahani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.