PENYULUHAN PENERAPAN PHBS DAN PENINGKATAN IMUN DALAM MENGHADAPI COVID-19 PADA KADER DI DESA BESAH KECAMATAN KASIMAN KABUPATEN BOJONEGORO

Abstract

Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2) menjadi peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian seluruh dunia. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO (World Health Organization) telah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian dunia Internasional (Guner, Hasanoglu, & Aktas, 2020). Meningkatnya kasus virus ini disebabkan oleh proses penyebaran virus dengan cepat yaitu dari antar manusia ataupun dari hewan ke manusia. Hewan yang terinfeksi virus Covid-19 jika dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan tertular. Sedangkan penularan antar manusia yaitu dikarenakan adanya kontak langsung dengan pasien terinfeksi Covid-19 sehingga akan mudah tertular virus Covid-19 (Shereen, Khan, Kazmi, Bashir, & Siddique, 2020). Para ahli kesehatan mengungkapkan upaya dalam pencegahan penyebaran virus yaitu dengan penggunaan masker; menutup mulut dan hidung saat bersin ataupun batuk; menahan diri dari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci; menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain; dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir (Gennaro et al., 2020). Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun merupakan salah satu dari beberapa indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang telah diperkenalkan oleh pemerintah sejak tahun 2016. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masa pandemi Covid19 dapat memutus mata rantai penyebaran virus. Maka dari itu kami memilih desa Besah untuk diberikan penyuluhan adalah karena masih banyak masyarakat yang acuh akan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam menghadapi masa pandemi covid-19 saat ini.