PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN RAGI TEMPE
DOI:
https://doi.org/10.36568/hce.v3i1.4Abstract
Industri pembuatan tepung tapioka selalu menghasilkan limbah yang sangat besar. Limbah berupa padatan ini merupakan ekstrasi dari pengolahan tepung tapioka yang berupa ampas. Industri tepung tapioka menghasilkan 75% limbah padat (ampas) dari total bahan baku yang digunakan. Pembuatan ragi tempe dari limbah padat tepung tapioka sebagai media substrat dan bahan pengisi untuk menggantikan beras. Singkong merupakan sebagai sumber karbohidrat yang tinggi dan setelah padi dan jagung. Karbohidrat yang ada pada singkong digunakan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan jamur dan mikroorganisme. Limbah padat tepung tapioka memiliki kandungan nutrisi yang tidak jauh berbeda dari kandungan singkong. Menurut hasil penelitian Sutikno, dkk (2016), dalam 20 gram ampas singkong terdapat terkandung karbohidrat sebesar 90% dari singkong murni. Kandungan karbohidrat, protein, dan lemak pada ampas singkong baik untuk pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Untuk mengurangi jumlah limbah padat dari industri pembuatan tepung tapioka harus dilakukan pengolahan secara baik dan benar agar limbah tersebut dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat. Contoh pemanfaatannya yaitu sebagai bahan baku pembuatan etanol (Retnowati, dkk,2009). Selain itu, menurut (Sari dkk, 2016) limbah padat tepung tapioka dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol untuk pakan ternak sapi. Sebagai inovasi baru, kami memanfaatkan limbah tepung tapioka sebagai alternatif pembuatan ragi tempe sehingga menghasilkan produk tempe yang baik.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Health Community Engagement

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.